Takengon | ms-takengon.go.id
Ketua Mahkamah Syar’iyah Takengon Fakhrurrazi, S.Ag. bertindak sebagai Pembina Upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Mahkamah Agung Republik Indonesia ke 77. Bertepatan pada hari Jumat, 19 Agustus 2022.
Bertempat di Halaman Kantor MS Takengon Jl Lukub Badak Belang Bebangka, Pegasing Kab. Aceh Tengah. Upacara dimulai Pkl 08:00 WIB dan diikuti oleh seluruh unsur aparatur Mahkamah Syar’iyah Takengon. Mengenakan pakaian PDH untuk pegawai dan setelan jas lengkap dari unsur pimpinan dan hakim.
Dalam pidato yang disampaikan pembina upacara kepada seluruh peserta membacakan amanat langsung dari Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., diantaranya :
- Hampir tiga tahun kita berada dalam kondisi pandemi, berperang melawan virus ganas bernama Covid-19, yang telah menelan korban hingga jutaan umat manusia. Gelombang demi gelombang silih berganti, melahirkan tragedi kemanusiaan dan bencana sosial di seluruh dunia. Perjuangan yang telah menguras begitu banyak energi, serta melumpuhkan hampir semua sendi kehidupan manusia.
- Peringatan ulang tahun Mahkamah Agung ke-77 ini, memberikan arti yang sangat penting bagi kita, karena pada tahun ini, kita bisa merayakan kembali hari jadi Mahkamah Agung dengan suasana yang lebih meriah, setelah sebelumnya kita hanya bisa melaksanakannya dengan penuh keterbatasan. Kemeriahan ini tentunya akan memberikan spirit kepada kita, untuk bangkit kembali, menyongsong masa depan yang lebih cerah. Semangat kebangkitan ini, sesuai dengan tema yang kita canangkan dalam peringatan ulang tahun Mahkamah Agung kali ini, yaitu “bangkit bersama, tegakkan keadilan.”
- Saat ini kita sedang berlomba dengan pesatnya kemajuan teknologi. Jika kita tidak mampu merespons dengan cepat setiap kemajuan yang terjadi, maka kita akan terlindas oleh kemajuan itu sendiri. Teknologi saat ini tak ubahnya seperti medan magnet, yang bisa menghisap dan mengendalikan semua bidang kehidupan, sehingga kita dituntut untuk selalu responsif dan tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi, agar kita mampu menjadi pengendali, bukan sebaliknya, justru menjadi korban dari proses kemajuan zaman.
- Sejarah telah membuktikan, bahwa kita mampu melewati masa-masa sulit di tengah kondisi pandemi, bahkan kita dapat mengambil hikmah dari kesulitan yang dialami. Kita tetap bisa berkarya di tengah segala keterbatasan yang ada, dengan menciptakan inovasiinovasi baru melalui regulasi dan pengembangan teknologi.
- Informasi prestasi dan pencapaian Mahkamah Agung 1 tahun terakhir, dan apresiasi kepada satuan kerja di seluruh Indonesia dalam penyelanggaraan badan peradilan.
Upacara ditutup dengan laporan dari inspektur upacara Farid Akhram, S.H kepada pembina upacara dan barisan pun di bubarkan.