Takengon | ms-takengon.go.id
Kamis, 16 Desember 2021, pukul 08.00 WIB, Ketua MS Takengon, M. Syauqi, S.H.I., S.H., M.H., bersama Wakil Ketua dan Panitera, menerima Tim Bimbingan dan Pengawasan (Bimwas) dari MS Aceh. Tim yang diketuai oleh Hakim Tinggi, Drs. Abd. Rahman Usman, S.H., dengan anggota Abd. Latif, S.H., M.H., dan Honky Apricoh Diansaputerawijaya, S.H., tersebut kemudian beramah-tamah sejenak di ruang kerja Ketua. Tidak lama, tim turun menuju ruang Media Center dan mengadakan Opening Meeting Bimwas.
Ketika menyampaikan sambutan pada opening meeting, M. Syauqi secara gamblang menyatakan bahwa hingga saat ini MS Takengon masih terus berbenah, membangun dan melengkapi sebaik mungkin sarana dan prasarana sehingga mampu meraih predikat Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). “Berproses, akan semakin terlihat before and after-nya MS Takengon,” ujar M. Syauqi mantap.
M Syauqi juga melaporkan bahwa sejauh ini MS Takengon sudah menjalin kerjasama yang baik dengan pemkab Aceh Tengah. “Terhitung sejak lepas sambut Ketua lama dengan Ketua baru pada Agustus lalu, komunikasi MS Takengon dengan pemkab semakin baik. Bahkan MS Takengon menjadi satu-satunya instansi vertikal yang mengikuti lomba Lisik, Lomba Inovasi dan Kreatifitas, yang diadakan oleh Pemkab Aceh Tengah Tahun 2021, dengan mendaftarkan 3 inovasi, SiWin, Si Ipan, dan SiPuma. Kita berhasil meraih juara I untuk SiWin, dan Juara Harapan I untuk SiPuma, sehingga pada Maret 2022 nanti kita didaulat mewakili Kabupaten Aceh Tengah untuk lomba inovasi tingkat nasional,” lanjutnya.
Lebih jauh M. Syauqi memaparkan beberapa MoU yang sudah ditandatangani antara MS Takengon dengan dinas-dinas terkait di lingkungan Pemkab Aceh Tengah, termasuk untuk pengurusan arsip dan pustaka, kesehatan, konseling, dan lain sebagainya.
Ketua Tim Bimwas MS Aceh, Abd. Rahman, sebagai salah satu mantan Ketua MS Takengon, menyambut bahagia dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap seluruh perolehan prestasi MS Takengon. Meskipun demikian, ia menyampaikan bahwa tugasnya tetaplah harus mengawasi untuk kemudian memberi bimbingan terhadap kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam pengawasan tersebut. “Bukan mencari-cari kekurangan dan kesalahan, tidak! Yang ada justru kami temukan kelebihan sudah banyak di sini. Tapi bagaimana caranya agar segala sisi dapat menjadi lebih baik dari hari ke hari, sesuai ajaran agama kita, itu tugas kami,” tegasnya.
Tim Pengawas selanjutnya mulai melakukan pengawasan, terutama terhadap beberapa berkas perkara yang diambil sebagai sample.(Hefa)